Apa Itu Apache Web Server



Deskripsi: Apa itu Pengertian Apache? Fungsi, dan Perbandingan Apace vs Aplikasi Web Server lainnya.

Apache sudah menjadi salah satu web server terpopuler yang banyak digunakan oleh para pengembang web.

Di samping itu, web server ini juga menyediakan configuration files —seperti httpd.conf, srm.conf, access.conf, dan mime.types —yang membuat proses konfigurasinya semakin mudah. Kemudian bagaimana sebenarnya cara kerja Apache? Seperti web server lain, Apache mempunyai peran menerima dan merespon request dari pengguna. WEB SERVER Web server merupakan software yang memberikan layanan data yang berfungsi menerima permintaan HTTP atau HTTPS dari klien yang dikenal dengan browser web dan mengirimkan kembali hasilnya dalam bentuk halaman - halaman web yang umumnya berbentuk dokumen HTML Macam - macam Web Server diantaranya: Apache Web Server Apache Tomcat Microsoft Internet Information Services.

Web server sendiri merupakan sebuah perangkat lunak yang memiliki fungsi untuk merespon permintaan dari browser.

Sederhananya, web server ini berperan untuk menghubungkan antara server suatu website dengan user. Tapi, apa itu apache?

Web server Apache bisa terus eksis, karena memiliki beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan web server lain.

Sebut saja lisensinya yang bebas alias open source, lintas platform, patch keamanan yang terus diupgrade, konfigurasi yang mudah, kompatibel dengan WordPress.

Serta memiliki perangkat lunak yang sangat stabil dan bisa diandalkan.

Apa itu Apache?

Web server Apache yang dikelola oleh Apache Software Foundation dirilis pada tahun 1995.

Setahun semenjak perilisannya tersebut hingga saat ini, Apache masih menjadi idola yang cukup populer untuk urusan web server.

Sistem kerja yang ada di Apache sama seperti web server lain pada umumnya. Perangkat lunak web server apache akan menjadi penghubung antara server, dan juga pengguna browser.

Pada awal mula peluncurannya, Apache dikembangkan agar bisa menjadi suatu perangkat lunak web server open-source yang akan memudahkannya dalam hal pengembangan dan pengelolaan oleh modern sistem operasi.

Misalnya saja untuk sistem operasi Windows dan juga Unix.

Selain itu, Apache juga memiliki tujuan lain dari pengembangannya, yaitu untuk menyediakan web server yang efisien, bisa dikembangkan dengan mudah, dan aman untuk digunakan.

Dilansir dari berbagai sumber yang ada, terhitung dari total keseluruhan website yang beredar di internet, Apache sudah menjadi salah satu web server populer yang paling banyak digunakan.

Sebut saja eBay, AT&T, Hewlett-Packard, Siemens, Facebook, LinkedIn, Xeroc, Adobe, IBM, VMware, Salesforce, Cisco, General Electric, dan masih banyak lainnya yang juga menggunakan Apache sebagai web servernya.

Apache vs Web Server Lain

1. Apache vs Nginx

Lawan Apache dalam Apache vs web server lain yang pertama datang dari Nginx.

Jika dibandingkan dengan Apache, Nginx merupakan web server yang terbilang cukup baru, karena dirilis pada tahun 2004.

Terdapat beberapa perbandingan yang membedakan kedua web server tersebut.

Pertama adalah Nginx yang lebih tangguh untuk menangani traffic tinggi.

Apache menggunakan metode thread untuk menangani berbagai macam proses yang masuk.

Apa Itu Apache Web Server Address

Apa itu content management system

Hal tersebut menyebabkan meningkatnya kemungkinan munculnya permasalahan performa pada website yang memiliki traffic tinggi.

Nginx dianggap lebih tangguh, karena sudah mampu mengatasi permasalahan tersebut, dengan memungkinkan servernya untuk menerima ribuan koneksi di waktu yang bersamaan.

Selain urusan traffic, Nginx juga memiliki skalabilitas yang lebih baik dibandingkan Apache.

Namun dibalik itu, Apache menawarkan pengelolaan dan konfigurasi yang lebih mudah untuk diakses oleh para penggunanya.

2. Apache vs LiteSpeed

Apa Itu Content Management System

Web server bernama LiteSpeed yang dikembangkan pada tahun 2003 ini, menjadi salah satu web server terpopuler yang peringkatnya berada di bawah Microsoft-ISS.

Adapun untuk perbandingannya sendiri terletak pada kemampuan kedua web server dalam mengelola traffic.

LiteSpeed yang diduga mampu menangani website dengan traffic tinggi secara lebih efektif, dibandingkan dengan Apache.

Selain itu, LiteSpeed juga memiliki keunggulan lainnya dalam proses penanganan DDos (Distributed Denial-of-Service).

Dalam beberapa kasus tertentu, web server Apache mengalami crash atau permasalahan yang lebih sering.

Sedangkan, untuk LiteSpeed sendiri masih mampu mengatasi ancaman-ancaman tersebut dengan baik.

Merujuk pada informasi yang tertera di BuycPanel.com, web server LiteSpeed memiliki beberapa keunggulan, jika dibandingkan dengan Apache.

Beberapa keunggulan tersebut yaitu, LiteSpeed yang mampu berjalan 6x lebih cepat daripada Apache.

LiteSpeed juga diklaim mampu berjalan 75x lebih cepat, dibandingkan dengan Apache pada saat membuat halaman Magneto.

Selain itu, nilai kualitas performa PHP yang dimiliki oleh LiteSpeed unggul 50% lebih baik daripada kualitas performa PHP di Apache.

Salah satu alasan mengapa Apache menjadi web server terpopuler adalah karena usianya yang tergolong paling tua, jika dibandingkan dengan server lainnya.

Selain soal usia, Apache juga unggul dalam beberapa fitur yang ditawarkan oleh SSL.

Misalnya seperti HTTP/2, PHP, Lua, FTP, Bandwidth throttling, Load Balancing, htaccess, Perl, IPv6, WebDAV, dan lain sebagainya.

Pasti ada sebagian orang yang merasa asing dengan kata benchmark. Jika belum menggunakan memang selalu membuat bertanya-tanya apa sebenarnya fungsi dari benchmark itu sendiri.

dikutip dari jurnal yang ditulis oleh Kusumo et al, dengan judul “Pemanfaatan Dan Pengujian Aplikasi Varnish Web Cache Untuk Mempercepat Akses Website” ApacheBench adalah alat untuk proses benchmark apache HTTP server dan di desain untuk memberikan gambaran performa instalasi apache.

Secara khusus akan menampilkan seberapa banyak request per detik yang bisa dilayani oleh apache. Jadi apache benchmark ini adalah salah satu tool yang digunakan untuk pengukuran dari performa web server.

Apache benchmark ini tidak perlu diinstall, karena benchmark ini akan otomatis terinstall (bawaaan) ketika kita melaukan installasi apache web server.

Namun apache benchmark juga dapat digunakan selain di web server apache, seperti pada web server nginx, dan microsoft iis. Untuk itu perlu dilakukan installasi apache benchmark dengan perintah:

Pengujian web server menggunakan ApacheBenchmark (AB)

Lalu bagaimana cara menggunakan apachebench ini?

Pengujian dilakukan dengan mengirimkan request menggunakan perintah ab -n 100 -c 50 atau juga dapat dilakukan dengan ab -k -c 50 -n 100 -H “Accept-Encoding: gzip, deflate” dimana Apache bench dengan total koneksi N dibuat dengan konkurensi koneksi C, di mana N dan C ditentukan oleh pengguna, sedangkan -k digunakan untuk mengirimkan koneksi ke web browser yang telah terbuka tidak ditutup namun diulang.

Apa Itu Apache Web Server Di

Ditambahkannya “Accept-Encoding: gzip, deflate” digunakan untuk mengompresi output teks/html 25% -75%. Dibawah ini contoh pengukuran web server yang telah saya buat dalam VPS menggunakan apache benchmark.





Comments are closed.